Kejadian-kejadian pada thn 1965 – 2000
Tahun | Di Indonesia | Di Dunia |
1965 | Gerwani bubar Lahirnya Orde Baru | Kritik teori pembangunan |
1969 | Program KB dimasyarakatkan (diintroduksi) | Pembangunan gagal karena tidak melibatkan perempuan (kritik: Ester Boserup) |
1974 | | Peresmian strategi developmentalism WID |
1975 | Dharma Wanita PKK lahir | Konferensi Perempuan I di Mexico City |
1978 | Kementrian Pemberdayaan Perempuan PP 10 diberlakukan | |
1980 | WID sebagai salah satu strategi pembangunan negara | Konferensi Perempuan II di Kopenhagen |
1980 - 1984 | | CEDAW (Konvensi Penghapusan segala bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan) mulai di kampanyekan dan disosialisasikan |
1984 | UU No. 7/ 1984 Konvensi Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan | |
1985 | Eksistensi PSW Berdirinya Posyandu LSM perempuan mulai muncul | Konferensi perempuan III di Nairobi Konsep GAD mulai diperkenalkan |
1990 | Pembahasan isu gender (di pemerintahan mulai disosialisasikan) Peresmian tahun pemuda dan pemudi PP45/90 Penyempurnaan PP 10 Ijin Perkawinan dan Perceraian PNS | Konsep GAD sudah mulai digunakan sebagai suatu pendekatan pembangunan |
1995 | Kasus Marsinah | Konferensi Perempuan IV di Beijing |
1999 | Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG), di Indonesia dituangkan dalam kebijakan nasional sebagaimana ditetapkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999, UU No. 25 th. 2000 tentang Program Pembangunan Nasional-PROPENAS 2000-2004 | Tuntutan keadilan dan kesetaraan semakin menguat dan meluas di Negara-negara baru berkembang. Kebijakan-kebijakan Negara (terutama Negara berkembang/Negara dunia ketiga), dihimbau untuk menggunakan gender sebagai pendekatan |
2000 - sekarang | Isu gender semakin menguat di bidang-bidang sosial, ekonomi, politik LSM perempuan semakin banyak (meskipun belum ideal). Terbitnya Instruksi Presiden No. 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan nasional | Posisi-posisi strategis di bidang sosial, ekonomi, politik sudah banyak diduduki oleh perempuan (eropa-amerika) Program-program pemberdayaan di negara dunia III wajib melibatkan perempuan |
EVOLUSI
Sejarah model pendekatan
I | II. WID | III. GAD |
Perempuan tidak diperhatikan Contoh: Revolusi Hijau | Hanya perempuan yang diperhatikan Sifatnya “membantu” perempuan Contoh: PKK | (Relasi) perempuan dan laki-laki Memberdayakan perempuan |
I. Dulu kaum perempuan dan kepentingannya tidak diperhatikan atau dipertimbangkan dalam pembangunan (dan sekarang masih banyak proyek, program, instansi dan lembaga dalam situasi itu).
II. A. Kemudian ada lembaga-lembaga dan program-program tertentu yang mulai memperhatikan perempuan dan kondisinya, namun hanya peranan produktif; perempuan hanya menjadi obyek dalam program khas perempuan seperti gizi, kesehatan, dll.
B. Tahun 70-an perempuan juga mulai diperhatikan sebagai SDM yang bisa mengambil epranan produktif dan menyumbang terhadap pembangunan; perempuan menjadi obyek tetapi juga sebagai subyek dalam program yang meningkatkan pendapatan perempuan, dsb.
III. Sekitar tahun 80-an mulai diperhatikan gender dan bukan perempuan saja dengan maksud integrasi perempuan dan laki-laki dalam pembangunan sesuai dengan potensi dan kebutuhan atau kepentingan khusus masing-masing.
Pendekatan WID dan GAD
Kebutuhan PRAKTIS menyangkut keadaan (=kondisi) | Kebutuhan STRATEGIS menyangkut kedudukan (=posisi) |
- Biasanya berhubungan dengan kondisi hidup yang tidak memuaskan, misalnya kurangnya sumberdaya atau tidak dipenuhi kebutuhan dasar. Contoh: masalah air minum, pangan, kesehatan, dsb. - Dapat segera diidentifikasikan karena langsung dirasakan. - Dapat dipenuhi dalam waktu relatif pendek melalui internvensi tertentu, misalnya membangun sumur, menjalankan posyandu, dll. | - Berkaitan dengan peranan dan kedudukan di masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor struktural seperti ekonomi, sistem politik, perundang-undangan, kebijakan kesejahteraan, norma-norma sosial budaya, dsb. - Menyangkut peluang dan kekuasaan (akses dan kontrol) terhadap sumberdaya dan kesempatan untuk memilih dan menentukan cara hidup. - Biasanya menyangkut kepentingan hampir semua perempuan, tetapi tidak dapat langsung diidentifikasi. - Dapat dipenuhi melalui suatu proses yang memakan waktu (jangka waktu panjang) |
Cara menanggulangi kebutuhan praktis: - Melibatkan perempuan sebagai pemanfaat dan mungkin sebagai peserta - Memperbaiki kondisi hidup perempuan melalui kegiatan dengan suatu hasil yang langsung dan cepat dirasakan - Tidak merubah peranan-peranan dan hubungan sosial budaya yang ada | Cara menanggulangi kebutuhan strategis: - Melibatkan perempuan sebagai pelaku atau memfasilitasi perempuan untuk menjadi pelaku dan penentu kegiatan. - Dilakukan melalui penyadaran, perkuatan rasa percaya diri, pendidikan, pengembangan organisasi perempuan, dsb. - Memperkuat perempuan untuk memperoleh kesempatan lebih banyak dalam pengambilan keputusan di semua bidang dan semua tingkat masyrakat, memperjuangkan akses dan kontrol terhadap sumber daya yang lebih besar. |
Perbedaan antara WID dan GAD
Women in Development (WID) | Poin | Gender and Development (GAD) |
Pandangan bahwa yang menjadi sumber permasalahan ada pada perempuan | 1. Pendekatan | Pandangan yang menganggap bahwa sumber permasalahan ada pada pembangunan |
Perempuan | 2. Fokus | Pola relasi laki-laki dan perempuan |
Tidak berperan sertanya perempuan (separuh sumberdaya produktif) dalam proses pembangunan | 3. Masalah | Ketidakadilan hubungan kekuasaan (kaya-miskin, perempuan-lelaki) menyebabkan berlangsungnya pembangunan yang tidak adil dan tidak berperan sertanya perempuan secara maksimal |
Pembangunan yang lebih efektif dan efisien | 4. Tujuan | Pembangunan yang adil dan berkesinambungan dengan perempuan dan laki-laki sebagai pengambil keputusan. |
Mengintegrasikan perempuan dalam proses pembangunan | 5. Pemecahan | Memperkuat perempuan yang terpinggir/ marginal Merubah pola-pola hubungan yang tidak sejajar |
Proyek-proyek untuk perempuan Kegiatan proyek khusus untuk perempuan Proyek-proyek terpadu Meningkatkan produktifitas perempuan Meningkatkan pendapatan perempuan Meningkatkan ketrampilan perempuan dalam mengurus rumah tangga | 6. Strategi | Mengidentifikasi kebutuhan praktis sebagaimana diidentifikasi oleh perempuan dan laki-laki untuk memperbaiki kondisi kehidupan mereka. |
Kuantitatif Tidak menggugat peran tradisional | 7. Hasil | Kualitatif (jangka panjang) Menggugat peran tradisional |
Terimakasih atas informasinya, semoga sukses selalu dan Silahkan Kunjungi website kami ^^
BalasHapusCara Mengobati Eksim Kering